Makalah Ujian Praktek

STASIUN PEMBERHENTIAN TRAM
Makalah ini disusun untuk memenuhi Ujian Praktik 
mata pelajaran TIK, Bahasa Indonesia dan Mulok PI



Disusun oleh:
Daniel Wahyuning L.                XII IPA 2/ 10
Lieshell Novella                        XII IPA 2/ 20
Veronika Priliana                       XII IPA 2/ 28

SMA SANTA MARIA SURABAYA
TAHUN AJARAN 2016/ 2017




--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan karunia – Nya kami dapat menyelesaikan makalah ujian praktik gabungan dari tiga mata pelajaran, yaitu TIK, Bahasa Indonesia dan Mulok Kewirausahaan. Makalah ini merupakan bentuk dari kerja sama tim dengan pembagian tugas yang terstruktur. Kami mengucapkan terima kasih kepada orang tua dan teman – teman yang selalu mendukung kami dalam pembuatan makalah ini. Tak lupa pula kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar - besarnya kepada:
  1. Bapak Ruslan, S.kom, selaku guru mata pelajaran TIK yang telah membimbing dalam penulisan Flowchart pada makalah ini.
  2. Bapak  F.X. Rudy Prasetya,SS.,M.Med.Kom, selaku guru Bahasa Indonesia yang telah membimbing penulisan makalah ini.
  3. Bapak drs. I Ketut Samudra,ST.,M.Pd. selaku guru Mulok Kewirausahaan yang telah membimbing penulisan program serta pembuatan maket ini.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat lebih bermanfaat dan dikembangkan lagi oleh pembaca. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami harap adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca dan pembina agar dapat membuat makalah ini menjadi lebih baik .















DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ........................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 3
BAB 1   PENDAHULUAN .................................................................................................. 5
       A.    Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 5
      B.    Rumusan Masalah .................................................................................................. 6
      C.    Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................................... 6

      D.    Batasan Penelitian .................................................................................................. 6
BAB 2   KAJIAN TEORI .....................................................................................................7
      A.    Transportasi .............................................................................................................7
      B.    Transportasi Berbasis Rel.........................................................................................9
      C.    Tram........................................................................................................................10
      D.    Trem Kota...............................................................................................................10
      E.    Mikrokontroler........................................................................................................11
      F.    Kerangka Konsep Berpikir......................................................................................13
BAB 3   PERENCANAAN PEMBUATAN PROYEK ..................................................... 14
      A.   Stasiun Tram...........................................................................................................14
      B.   Alat dan Bahan .......................................................................................................14
      C.   Blog Diagram Proyek..............................................................................................14
      D.   Cara Kerja...............................................................................................................14
BAB 4   ANALISIS DATA PROYEK ............................................................................... 16
      A.    Spesifikasi Maket ..................................................................................................16
      B.    Kinerja Proyek........................................................................................................17
      C.    Flowchart Program.................................................................................................17
      D.    Lampiran Program Arduino....................................................................................18
BAB V   ANALISIS DATA PROYEK............................................................................... 21
      A.    Kesimpulan.............................................................................................................21
      B.    Kesan dan Saran..................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 22




BAB I
PENDAHULUAN


  1. Latar Belakang
Pada era modern ini sarana transportasi sangatlah diperlukan oleh berbagai kalangan masyarakat, khususnya di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya transportasi umum seperti bis kota, bemo, taksi maupun berbagai jenis kendaraan yang dapat dipesan secara online. Selain itu banyaknya mobil dan motor pribadi juga berdampak pada kemacetan yang menyebabkan berbagai kerugian khususnya polusi bagi lingkungan, yaitu polusi suara dan polusi udara.
Tingkat kepemilikan kendaraan pribadi yang semakin meningkat seiring pertumbuhan penduduk pun membuat jalanan sesak dan penuh kemacetan. Belum lagi polusi dari emisi kendaraan yang tak terkendali menimbulkan berbagai penyakit yang menyerang pernafasan sekaligus merusak lingkungan. Oleh karena itu tak dapat dipungkiri bila permintaan layanan angkutan umum pun semakin meningkat, terutama angkutan umum yang dapat menampung banyak penumpang.
Di Indonesia sendiri pun mulai gencar mengadakan pembangunan MRT dan LRT. MRT sendiri terbagi menjadi 2 bentuk yaitu BRT ( Bus Rapid Transit ) dan Heavy Rail Transit. BRT ini dibentuk seperti bus Trans Jakarta sedangkan Heavy Rail Transit beroperasi di bawah permukaan tanah. Lalu, LRT sendiri yang akan dibangun menyerupai Tram yang ada saat penjajahan oleh Belanda. LRT dibangun dengan lajur monorel yang memiliki lajur tersendiri dan dapat dipadukan dengan jalan raya.
Berdasarkan hal itu, penulis mendapat ide untuk merancang suatu stasiun pemberhentian Tram. Stasiun pemberhentian Tram yang akan dibuat menggunakan microcontroller yang akan mengatur dan memberi kode peringatan bagi pengendara lain. Stasiun pemberhentian ini diharapkan dapat membantu pengguna agar merasa aman dan nyaman selama menunggu transportasi Tram. Selain itu, dengan adanya stasiun pemberhentian ini, dapat pula memberikan rasa aman pula bagi pengendara lain yang berada di sekitar jalan raya.

  1. Rumusan Masalah
1.      Bagaimana bentuk stasiun  pemberhentian Tram yang akan digunakan?
2.      Bagaimana merancang sistem kerja dari stasiun pemberhentian Tram?

  1. Tujuan dan Manfaat
Tujuan
-          Membangun bentuk maket stasiun pemberhentian Tram yang lebih aman.
-          Mengetahui manfaat dari pembuatan maket stasiun pemberhentian Tram.

Manfaat
-      Membuat stasiun pemberhentian Tram berupa maket dapat dimanfaatkan sebagai contoh sarana memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna moda transportasi dan pengguna jalan.

  1. Batasan Masalah
Stasiun pemberhentian tram ini kami bangun atas dasar ingin memberikan rasa aman dan nyaman bagi sesama pengguna jalan agar berkurangnya angka kecelakaan.







BAB II
TINJAUAN PUSTAKA



A.    Transportasi [1]
Transportasi adalah pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Sedangkan menurut Sukarto, transportasi adalah perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat pengangkutan, baik yang digerakkan oleh tenaga manusia, hewan (kuda, sapi, kerbau), atau mesin. Konsep transportasi didasarkan pada adanya perjalanan (trip) antara asal (origin) dan tujuan (destination).
Unsur-unsur yang terkait erat dalam berjalannya konsep transportasi itu adalah sebagai berikut:
·         Manusia yang membutuhkan
·         Barang yang dibutuhkan
·         Kendaraan sebagai alat/sarana
·         Jalan dan terminal sebagai prasarana transportasi
·         Organisasi (pengelola transportasi)
Fungsi dan manfaat transportasi diklasifikasikan menjadi beberapa bagian penting. Transportasi memiliki fungsi yang terbagi menjadi dua yaitu melancarkan arus barang dan manusia dan menunjang perkembangan pembangunan (the promoting sector).  Manfaat transportasi dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
a.       Manfaat Ekonomi
Kegiatan ekonomi bertujuan memenuhi kebutuhan manusia dengan menciptakan manfaat. Transportasi adalah salah satu jenis kegiatan yang menyangkut peningkatan kebutuhan manusia dengan mengubah letak geografis barang dan orang sehingga akan menimbulkan adanya transaksi.
b.      Manfaat Sosial
Transportasi menyediakan berbagai kemudahan yaitu, sebagai pelayanan untuk perorangan atau kelompok, pertukaran atau penyampaian informasi,dan memperpendek jarak tempuh.
c.       Manfaat Politik
Transportasi menciptakan persatuan, pelayanan lebih luas, keamanan negara, mengatasi bencana, dll.
d.      Manfaat Kewilayahan
Memenuhi kebutuhan penduduk di kota, desa, atau pedalaman terutama yang berkaitan dengan sirkulasi dan mobilisasi serta perangsang pembangunan.

Menurut Utomo, jenis-jenis transportasi terbagi menjadi tiga yaitu,
1.      Transportasi darat. Alat transportasi darat dipilih berdasarkan faktor-faktor seperti jenis dan spesifikasi kendaraan, jarak perjalanan, tujuan perjalanan, ketersediaan alat transportasi, ukuran kota dan kerapatan permukiman, faktor sosial-ekonomi. Contoh moda transportasi darat adalah kendaraan bermotor, kereta api, gerobak yang ditarik oleh hewan (kuda, sapi,kerbau), atau manusia.
2.      Transportasi air (sungai, danau, laut). Alat transportasi air contohnya seperti kapal perahu, rakit.
3.      Transportasi udara. Alat transportasi udara dapat menjangkau tempat – tempat yang tidak dapat ditempuh dengan alat transportasi darat atau alat transportasi laut, di samping mampu bergerak lebih cepat dan mempunyai lintasan yang lurus, serta praktis bebas hambatan. Contoh alat transportasi udara misalnya pesawat terbang, helicopter, balon udara, dll.
4.      Transportasi publik adalah seluruh alat transportasi di mana penumpang tidak bepergian menggunakan kendaraannya sendiri. Alat transportasi publik umumnya termasuk kereta dan bis, namun juga termasuk pelayanan maskapai penerbangan, kapal ferry, taxi, dan lain-lain.

Konsep transportasi publik sendiri tidak dapat dilepaskan dari konsep kendaraan umum. Pengertian kendaraan umum berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor. 35 Tahun 2003 Tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan kendaraan umum yaitu Kendaraan umum adalah setiap kendaraan bermotor yang disediakan untuk dipergunakan oleh umum dengan dipungut bayaran baik langsung maupun tidak langsung.



B.     Transportasi Berbasis Rel (Kereta) [2]
Angkutan kereta api berpenumpang adalah angkutan penumpang melalui kendaraan roda yang dirancang khusus untuk berjalan di jalur kereta api. Kereta memungkinkan berkapasitas tinggi pada jarak pendek atau panjang, tetapi membutuhkan rel, sinyal, infrastruktur dan stasiun yang akan dibangun dan dipelihara. Kereta transit perkotaan terdiri dari trem, kereta cahaya, transit cepat, kereta komuter, monorel dan kereta gantung.
Kereta komuter merupakan bagian dari transportasi publik di wilayah perkotaan, tetapi memberikan layanan yang lebih cepat untuk pinggiran kota dan kota-kota tetangga dan desa. Kereta berhenti di semua stasiun, yang terletak untuk melayani pusat pinggiran kota atau kota kecil. Stasiun sering dikombinasikan dengan shuttle bus atau sistem Parkir dan menumpang di setiap stasiun. Frekuensi memungkinkan hingga beberapa kali per jam, dan sistem rel komuter dapat berupa bagian dari kereta nasional, atau dioperasikan oleh agen transit lokal.
Kereta dalam kota adalah layanan penumpang jarak jauh yang menghubungkan beberapa wilayah perkotaan. Mereka memiliki beberapa halte, dan bertujuan pada kecepatan rata-rata tinggi, biasanya hanya membuat satu dari beberapa halte per kota. Layanan ini mungkin juga internasional.
Kereta cepat adalah kereta penumpang yang beroperasi secara signifikan lebih cepat dari rel-konvensional biasanya didefinisikan sebagai setidaknya berkecepatan 200 kilometers per hour (120 mph). Sistem yang paling dominan telah dibangun di Eropa dan Jepang, dan dibandingkan dengan perjalanan udara, menawarkan perjalanan kereta jarak jauh secepat layanan udara, memiliki harga yang lebih rendah untuk bersaing lebih efektif dan menggunakan listrik bukan pembakaran.


C.    Trem [3]
Trem adalah kendaraan rel yang berjalan di jalan-jalan kota atau trek khusus. Mereka memiliki kapasitas yang lebih tinggi daripada bus, tetapi harus mengikuti infrastruktur didedikasikan dengan rel dan kabel atas atau di bawah jalur, membatasi fleksibilitas mereka.
Kereta ringan adalah pengembangan modern (dan penggunaan) dari trem, dengan berdedikasi dari arah tidak dibagi dengan lalu lintas lainnya, dengan akses bebas dan kecepatan meningkat. Jalur kereta api ringan, sehingga, pada dasarnya digunakan dalam angkutan antar kota.
Trem merupakan kereta yang memiliki rel khusus di dalam kota. Trem yang berselang waktu 5-10 menit berangkat, bisa merupakan solusi untuk kemacetan. Rangkaian trem umumnya satu set (terdiri atas dua kereta) agar tidak terlalu panjang. Disebut Light Rail karena memakai kereta ringan sekitar 20 ton seperti bus, tidak seberat kereta api yang 40 ton. Letak rel berbaur dengan lalu-lintas kota, atau terpisah seperti bus-way, bahkan bisa pula layang (elevated) atau sub-way, hanya untuk sebagian lintasan saja.



D.    Trem Kota (LRT - Light Rail Transit) [4]
Trem atau lengkapnya Trem Kota merupakan alternatif dalam menanggulangi kemacetan kota. Kendaraan ini biasanya hanya terdiri atas satu set (dua gerbong), karena harus menyesuaikan dengan keadaan lingkungan jalan kota yang tidak boleh terlalu panjang, karena berbaur dengan lalu lintas kota lainnya. Namun bisa saja dua set atau 4 kereta (HRT - Heavy Rail Transit - satu set adalah 4 kereta). Berbagai keunggulan LRT adalah:
Ø  Dengan kendaraan ringan dan dapat dibuat oleh parik karoseri bus
Ø  Dapat berbaur dengan lalu-lintas kota
Ø Dapat berbelok dengan radius kecil atau tajam (sekitar 15 meter, sehingga dapat menyelusuri bangunan tua pusat kota, sedangkan HRT minimum dengan radius 150 meter)
Ø  Dapat naik dengan elevasi hingga 12%, sedangkan HRT maximum 1%. Oleh sebab itu stasiun LRT sering berada di atas jembatan layang.
Ø  Biaya pembangunan dan operasi sangat murah dibandingkan dengan HRT
Ø  Tipe 1: Berbaur dengan lalu-lintas kota dan panjang satu set (2 kereta); 
    Tipe 2: Dengan berbagai lintasan (surface, elevated, dan sub-way) dan panjang dua set (4 kereta); 
    Tipe 3: Seperti HRT dengan lintasan khusus terpisah berikut sinyalnya, dan panjang 2 set hingga 4 set (bisa 4 hingga 8 kereta).
Ø  Namun LRT mampu mengangkut 80.000 penumpang per jam, bandingkan dengan HRT 140.000 penumpang per jam, monorel 40,000 penumpang per jam, sedangkan busway hanya 25.000 penumpang per jam.


E.     Mikrokontroler [5]
Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan umunya dapat menyimpan program didalamnya. Mikrokontroler umumnya terdiri dari CPU (Central Processing Unit), memori, I/O tertentu dan unit pendukung seperti Analog-to-Digital Converter (ADC) yang sudah terintegrasi di dalamnya.
Kelebihan utama dari mikrokontroler ialah tersedianya RAM dan peralatan I/O pendukung sehingga ukuran board mikrokontroler menjadi sangat ringkas. Mikrokontroler MCS51 ialah mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 4 KB Flash PEROM (Programmable and Erasable Only Memory) yang dapat dihapus dan ditulisi sebanyak 1000 kali. Mikrokontroler ini diproduksi dengan menggunakan teknologi high density non-volatile memory. Flash PEROM on-chip tersebut memungkinkan memori program untuk diprogram ulang dalam sistem (in-system programming) atau dengan menggunakan programmer non-volatile memory konvensional. Kombinasi CPU 8 bit serba guna dan Flash PEROM, menjadikan mikrokontroler MCS51 menjadi microcomputer handal yang fleksibel.
Arsitektur perangkat keras mikrokontroler MCS51 mempunyai 40 kaki, 32 kaki digunakan untuk keperluan 4 buah port pararel. 1 port terdiri dari 8 kaki yang dapat di hubungkan untuk interfacing ke pararel device, seperti ADC, sensor dan sebagainya, atau dapat juga digunakan secara sendiri setiap bitnya untuk interfacing single bit septerti switch, LED, dan lain – lain.

Karakteristik lainya dari mikrokontroler MCS51 sebagai berikut :
Ø  Low-power
Ø  32 jalur masukan/keluaran yang dapat diprogram*
Ø  Dua timer counter 16 bit
Ø  RAM 128 byte
Ø  Lima interrupt

Tidak seperti sistem komputer, yang mampu menangani berbagai macam program aplikasi (misalnya pengolah kata, pengolah angkadan lain sebagainya), mikrokontroler hanya bisa digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja (hanya satu program saja yang bisa disimpan). Perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM. Pada sistem komputer perbandingan RAM dan ROM-nya besar, artinya program-program pengguna disimpan dalam ruang RAM yang relatif besar, sedangkan rutin-rutin antarmuka perangkat keras disimpan dalam ruang ROM yang kecil. Sedangkan pada Mikrokontroler, perbandingan ROM dan RAM-nya yang besar, artinya program kontrol disimpan dalam ROM (bisa Masked ROM atau Flash PEROM) yang ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai tempat penyimpan sementara, termasuk register-register yang digunakan pada mikrokontroler yang bersangkutan.


Kelebihan Sistem Dengan Mikrokontroler
Penggerak pada mikrokontoler menggunakan bahasa pemograman assembly dengan berpatokan pada kaidah digital dasar sehingga pengoperasian sistem menjadi sangat mudah dikerjakan sesuai dengan logika sistem (bahasa assembly ini mudah dimengerti karena menggunakan bahasa assembly aplikasi dimana parameter input dan output langsung bisa diakses tanpa menggunakan banyak perintah). Desain bahasa assembly ini tidak menggunakan begitu banyak syarat penulisan bahasa pemrograman seperti huruf besar dan huruf kecil untuk bahasa assembly tetap diwajarkan.
Mikrokontroler tersusun dalam satu chip dimana prosesor, memori, dan I/O terintegrasi menjadi satu kesatuan kontrol sistem sehingga mikrokontroler dapat dikatakan sebagai komputer mini yang dapat bekerja secara inovatif sesuai dengan kebutuhan sistem.
Sistem running bersifat berdiri sendiri tanpa tergantung dengan komputer sedangkan parameter komputer hanya digunakan untuk download perintah instruksi atau program. Langkah-langkah untuk download komputer dengan mikrokontroler sangat mudah digunakan karena tidak menggunakan banyak perintah.



F.    Kerangka Konsep Berpikir






BAB III
PERENCANAAN PEMBUATAN PROYEK



A. Stasiun Pemberhentian Tram
Stasiun yang akan dibuat masih dalam bentuk maket. Bangunan akan terdiri dari sebuah stasiun yang dilengkapi keamanan serta sensor yang akan memberi peringatan bagi pengendara tram yang akan melewati atau kembali ke jalan raya.


B. Alat dan Bahan
Maket :                                                Komponen Elektronik:
1.      Karton putih                                  1. Mikrokontroller
2.      Triplek                                           2. Motor Servo
3.      Lem                                               3. Led, Resistor dan sensor ultrasonik
4.      Lakban hitam                                4. Kabel, Timah dan Solder
5.      Rel
6.      Miniatur aksesoris



C. Diagram Proyek

Gambaran proses rancangan maket 

Gambaran contoh stasiun pemberhentian tram yang sudah ada yaitu di Zurich


D. Cara Kerja
1.      Tram akan memasuki lokasi pemberhentian.
2.      Ketika tram memasuki stasiun, sensor ultrasonik akan membaca tram dan menutup . Palang pintu untuk memberi indikator bahwa ada  tram.
3.    Setelah selesai melakukan pemberhentian sensor 2 akan membaca dan memberikan lampu tanda peringatan bagi pengendara yang melintas.





  

BAB IV
ANALISIS DATA PROYEK



A. Spesifikasi Maket
1.    Maket
Ø  Luas lahan             = 15 x 30 cm
Ø  Luas bangunan      = 5x30 cm
Ø  Panjang bangunan = 30 cm
Ø  Lebar bangunan     =  5 - 10 cm
Ø  Tinggi bangunan    = 3 - 5 cm

2.    Bahan
Ø  Alas triplek lebar 15 x 30 cm, ketebalan 2 mm
Ø  Karton putih tebal 2 mm
Ø  Lem G
Ø  Palang besi
Ø  Lakban hitam dan kuning
Ø  Servo motor
Ø  Cat plastick (spray)
Ø  Rel

3.    Kelistrikan
Ø  Mikrokontroller atmega 328
Ø  Resistor 220 ohm
Ø  Lampu 2 volt
Ø  Sensor ultrasonik SR04
Ø  Kabel connector


B. Kinerja Proyek
a.       Kelebihan
-          Proyek ini memiliki kelebihan pada sektor keamanan dan pencegahan terhadap kelalaian pengendara melalui pemberian sinyal merah dan hijau sebagai indikator.
-          Meningkatkan kepercayaan masyarakat akan nyaman dan aman menggunakan transportasi massal.
b.      Kelemahan
-          Kurangnya tingkat keamanan pada sektor kelistrikan karena ditempatkan di tempat terbuka.



C. Flowchart Program





D. Lampiran Program Arduino
//echo 5
//trig 6
//led 13
//servo 9
#include<Servo.h>
Servo myservo;

intpos=0;
intterima=5;
intpancar=6;
int x;

void setup() {
Serial.begin(9600);
myservo.attach(9);
pinMode(terima,INPUT);
pinMode(pancar,OUTPUT);
pinMode(13,OUTPUT);
}

void servo(){ //buatcek servo
for(pos==0;pos<=90;pos+=1){
myservo.write(pos);
delay(5000);
}
for(pos==90;pos>=0;pos-=1){ // derajat perputaran
myservo.write(pos);
delay(5000);
}
}

void sensor(){
digitalWrite(pancar,LOW);
delayMicroseconds(2);
digitalWrite(pancar,HIGH);
delayMicroseconds(10);
digitalWrite(pancar,LOW);
x=pulseIn(terima,HIGH);
x=x/58;
Serial.println(x);
delay(50);
}

void loop() { // pengulangan program
sensor();
if (x<=2){
pos=90;
myservo.write(pos);
digitalWrite(13,HIGH); // lampumenyalasaat servo aktiv
delay(500); // tahan 1 detik
}
else {
pos=0;
myservo.write(pos);
digitalWrite(13,LOW); // lampumatisaat servo nonaktiv
}
}





BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN



A.        Kesimpulan
Stasiun pemberhentian Tram dapat meningkatkan sektor keamanan dan pencegahan terhadap kelalaian pengendara melalui pemberian sinyal merah dan hijau sebagai indicator sehingga dapat menguraji jumlah kecelakaan lalu lintas. Selain itu, dengan tampilannya yang unik dan nyaman sekaligus menggunakan teknologi canggih yang cukup dapat membuat penumpang merasa lebih aman jika ingin menaiki Tram.


B.        Kesan dan Saran

      Kesan
Dengan adanya kerja kelompok dalam pembuatan maket sekaligus makalah mengenai stasiun pemberhentian Tram ini, kami belajar untuk saling menghargai pendapat orang lain dan menambah keakraban sekaligus pengetahuan di bidang teknologi transportasi.

       Saran
Untuk perkembangan ke depannya di harapkan pembuatan maket ini tidak hanya untuk nilai 3 mata pelajaran, melainkan dapat pula di tambah. Misalnya dengan salah satu pembelajaran mata pelajaran ciri khas program. Hal ini tentunya akan lebih menantang para siswa sekaligus dapat meminimalisir waktu yang ada sehingga para siswa dapat lebih fokus pada ujian akhir.


Komentar

Posting Komentar