Makalah Ujian Praktek
STASIUN PEMBERHENTIAN TRAM
Makalah ini disusun untuk memenuhi
Ujian Praktik
mata pelajaran TIK, Bahasa Indonesia
dan Mulok PI
Disusun oleh:
Daniel Wahyuning L. XII IPA 2/ 10
Lieshell Novella XII IPA 2/ 20
Veronika Priliana XII IPA 2/ 28
SMA SANTA MARIA SURABAYA
TAHUN AJARAN 2016/ 2017
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan rahmat dan karunia – Nya kami dapat menyelesaikan makalah ujian praktik gabungan dari tiga mata pelajaran, yaitu TIK, Bahasa Indonesia dan Mulok Kewirausahaan. Makalah
ini merupakan bentuk dari
kerja sama tim dengan pembagian tugas yang terstruktur. Kami mengucapkan terima kasih kepada
orang tua dan teman – teman yang selalu mendukung kami dalam pembuatan makalah
ini. Tak lupa pula kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar - besarnya kepada:
- Bapak Ruslan, S.kom, selaku guru mata pelajaran TIK yang telah membimbing dalam penulisan Flowchart pada makalah ini.
- Bapak F.X. Rudy Prasetya,SS.,M.Med.Kom, selaku guru Bahasa Indonesia yang telah membimbing penulisan makalah ini.
- Bapak drs. I Ketut Samudra,ST.,M.Pd. selaku guru Mulok Kewirausahaan yang telah membimbing penulisan program serta pembuatan maket ini.
Akhir kata, kami berharap makalah
ini dapat lebih bermanfaat dan dikembangkan lagi oleh pembaca. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami harap adanya kritik dan saran yang membangun dari
pembaca dan pembina agar dapat membuat makalah ini menjadi lebih baik .
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................. 5
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 5
B.
Rumusan Masalah .................................................................................................. 6
C.
Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................................... 6
D.
Batasan Penelitian .................................................................................................. 6
BAB 2 KAJIAN TEORI .....................................................................................................7
A.
Transportasi .............................................................................................................7
B.
Transportasi Berbasis Rel.........................................................................................9
C.
Tram........................................................................................................................10
D.
Trem Kota...............................................................................................................10
E. Mikrokontroler........................................................................................................11
F. Kerangka Konsep Berpikir......................................................................................13
BAB 3 PERENCANAAN PEMBUATAN PROYEK ..................................................... 14
A.
Stasiun Tram...........................................................................................................14
B.
Alat dan Bahan .......................................................................................................14
C.
Blog Diagram Proyek..............................................................................................14
D.
Cara Kerja...............................................................................................................14
BAB 4 ANALISIS DATA PROYEK ............................................................................... 16
A. Spesifikasi Maket ..................................................................................................16
B.
Kinerja Proyek........................................................................................................17
C.
Flowchart Program.................................................................................................17
D.
Lampiran Program Arduino....................................................................................18
BAB V ANALISIS DATA PROYEK............................................................................... 21
A.
Kesimpulan.............................................................................................................21
B.
Kesan dan Saran..................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 22
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Pada era modern ini sarana transportasi sangatlah diperlukan
oleh berbagai kalangan masyarakat, khususnya di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya
transportasi umum seperti bis kota,
bemo, taksi maupun
berbagai jenis kendaraan yang dapat dipesan secara online. Selain itu banyaknya mobil dan
motor pribadi juga berdampak pada kemacetan yang menyebabkan berbagai kerugian khususnya polusi bagi lingkungan, yaitu polusi suara dan polusi udara.
Tingkat
kepemilikan kendaraan pribadi yang semakin meningkat seiring pertumbuhan
penduduk pun membuat jalanan sesak dan penuh kemacetan. Belum lagi polusi dari
emisi kendaraan yang tak terkendali menimbulkan berbagai penyakit yang
menyerang pernafasan sekaligus merusak lingkungan. Oleh karena itu tak dapat
dipungkiri bila permintaan layanan angkutan umum pun semakin meningkat,
terutama angkutan umum yang dapat menampung banyak penumpang.
Di Indonesia
sendiri pun mulai gencar mengadakan pembangunan MRT dan LRT. MRT sendiri
terbagi menjadi 2 bentuk yaitu BRT ( Bus Rapid Transit ) dan Heavy Rail Transit. BRT ini dibentuk seperti bus Trans Jakarta
sedangkan Heavy Rail Transit beroperasi di bawah permukaan tanah. Lalu, LRT
sendiri yang akan dibangun menyerupai Tram yang ada saat penjajahan oleh
Belanda. LRT dibangun dengan lajur monorel yang memiliki lajur tersendiri dan
dapat dipadukan dengan jalan raya.
Berdasarkan
hal itu, penulis mendapat ide untuk merancang suatu stasiun pemberhentian Tram.
Stasiun pemberhentian Tram yang akan dibuat menggunakan microcontroller yang
akan mengatur dan memberi kode peringatan bagi pengendara lain. Stasiun
pemberhentian ini diharapkan dapat membantu pengguna agar merasa aman dan nyaman selama menunggu transportasi Tram. Selain
itu, dengan adanya stasiun pemberhentian ini, dapat pula memberikan rasa aman pula bagi pengendara
lain yang berada di sekitar jalan raya.
- Rumusan Masalah
1.
Bagaimana bentuk stasiun
pemberhentian Tram yang akan digunakan?
2.
Bagaimana merancang sistem kerja dari stasiun pemberhentian Tram?
- Tujuan dan Manfaat
Tujuan
-
Membangun bentuk maket
stasiun pemberhentian Tram yang lebih aman.
-
Mengetahui manfaat
dari pembuatan maket stasiun pemberhentian Tram.
Manfaat
- Membuat stasiun
pemberhentian Tram berupa maket dapat
dimanfaatkan sebagai contoh sarana memberikan
rasa aman dan nyaman bagi pengguna moda transportasi dan pengguna jalan.
- Batasan Masalah
Stasiun pemberhentian
tram ini kami bangun atas dasar ingin memberikan
rasa aman dan nyaman bagi sesama pengguna jalan agar
berkurangnya angka kecelakaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Transportasi
adalah pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan.
Sedangkan menurut Sukarto, transportasi adalah perpindahan dari suatu tempat ke
tempat lain dengan menggunakan alat pengangkutan, baik yang digerakkan oleh
tenaga manusia, hewan (kuda, sapi, kerbau), atau mesin. Konsep transportasi
didasarkan pada adanya perjalanan (trip) antara asal (origin) dan tujuan
(destination).
Unsur-unsur
yang terkait erat dalam berjalannya konsep transportasi itu adalah sebagai
berikut:
·
Manusia yang membutuhkan
·
Barang yang dibutuhkan
·
Kendaraan sebagai alat/sarana
·
Jalan dan terminal sebagai prasarana transportasi
·
Organisasi (pengelola transportasi)
Fungsi dan
manfaat transportasi diklasifikasikan menjadi beberapa bagian penting.
Transportasi memiliki fungsi yang terbagi menjadi dua yaitu melancarkan arus
barang dan manusia dan menunjang perkembangan pembangunan (the promoting
sector). Manfaat transportasi dapat
dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Manfaat Ekonomi
Kegiatan ekonomi bertujuan memenuhi kebutuhan
manusia dengan menciptakan manfaat. Transportasi adalah salah satu jenis
kegiatan yang menyangkut peningkatan kebutuhan manusia dengan mengubah letak
geografis barang dan orang sehingga akan menimbulkan adanya transaksi.
b. Manfaat Sosial
Transportasi menyediakan berbagai
kemudahan yaitu, sebagai pelayanan untuk perorangan atau kelompok, pertukaran atau penyampaian informasi,dan memperpendek jarak tempuh.
c. Manfaat
Politik
Transportasi menciptakan persatuan, pelayanan
lebih luas, keamanan negara, mengatasi bencana, dll.
d. Manfaat Kewilayahan
Memenuhi kebutuhan penduduk di kota, desa,
atau pedalaman terutama yang berkaitan dengan sirkulasi dan mobilisasi serta
perangsang pembangunan.
Menurut Utomo,
jenis-jenis transportasi terbagi menjadi tiga yaitu,
1. Transportasi darat. Alat transportasi darat
dipilih berdasarkan faktor-faktor seperti jenis dan spesifikasi kendaraan,
jarak perjalanan, tujuan perjalanan, ketersediaan alat transportasi, ukuran
kota dan kerapatan permukiman, faktor sosial-ekonomi. Contoh moda transportasi
darat adalah kendaraan bermotor, kereta api, gerobak yang ditarik oleh hewan
(kuda, sapi,kerbau), atau manusia.
2. Transportasi air (sungai, danau, laut). Alat
transportasi air contohnya seperti kapal perahu, rakit.
3. Transportasi udara. Alat transportasi udara
dapat menjangkau tempat – tempat yang tidak dapat ditempuh dengan alat
transportasi darat atau alat transportasi laut, di samping mampu bergerak lebih
cepat dan mempunyai lintasan yang lurus, serta praktis bebas hambatan. Contoh
alat transportasi udara misalnya pesawat terbang, helicopter, balon udara, dll.
4. Transportasi publik adalah seluruh alat
transportasi di mana penumpang tidak bepergian menggunakan kendaraannya
sendiri. Alat transportasi publik umumnya termasuk kereta dan bis, namun juga
termasuk pelayanan maskapai penerbangan, kapal ferry, taxi, dan lain-lain.
Konsep
transportasi publik sendiri tidak dapat dilepaskan dari konsep kendaraan umum.
Pengertian kendaraan umum berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor. 35
Tahun 2003 Tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan kendaraan
umum yaitu Kendaraan umum adalah setiap kendaraan bermotor yang disediakan
untuk dipergunakan oleh umum dengan dipungut bayaran baik langsung maupun tidak
langsung.
Angkutan kereta api berpenumpang adalah
angkutan penumpang melalui kendaraan roda yang dirancang khusus untuk berjalan
di jalur kereta api. Kereta memungkinkan berkapasitas tinggi pada jarak pendek
atau panjang, tetapi membutuhkan rel, sinyal, infrastruktur dan stasiun yang
akan dibangun dan dipelihara. Kereta transit perkotaan terdiri dari trem,
kereta cahaya, transit cepat, kereta komuter, monorel dan kereta gantung.
Kereta komuter
merupakan bagian dari transportasi publik di wilayah perkotaan, tetapi memberikan
layanan yang lebih cepat untuk pinggiran kota dan kota-kota tetangga dan desa.
Kereta berhenti di semua stasiun, yang terletak untuk melayani pusat pinggiran
kota atau kota kecil. Stasiun sering dikombinasikan dengan shuttle bus atau
sistem Parkir dan menumpang di setiap stasiun. Frekuensi memungkinkan hingga
beberapa kali per jam, dan sistem rel komuter dapat berupa bagian dari kereta
nasional, atau dioperasikan oleh agen transit lokal.
Kereta dalam
kota adalah layanan penumpang jarak jauh yang menghubungkan beberapa wilayah
perkotaan. Mereka memiliki beberapa halte, dan bertujuan pada kecepatan
rata-rata tinggi, biasanya hanya membuat satu dari beberapa halte per kota.
Layanan ini mungkin juga internasional.
Kereta cepat
adalah kereta penumpang yang beroperasi secara signifikan lebih cepat dari
rel-konvensional biasanya didefinisikan sebagai setidaknya berkecepatan 200
kilometers per hour (120 mph). Sistem yang paling dominan telah dibangun di
Eropa dan Jepang, dan dibandingkan dengan perjalanan udara, menawarkan
perjalanan kereta jarak jauh secepat layanan udara, memiliki harga yang lebih
rendah untuk bersaing lebih efektif dan menggunakan listrik bukan pembakaran.
Trem adalah
kendaraan rel yang berjalan di jalan-jalan kota atau trek khusus. Mereka
memiliki kapasitas yang lebih tinggi daripada bus, tetapi harus mengikuti
infrastruktur didedikasikan dengan rel dan kabel atas atau di bawah jalur,
membatasi fleksibilitas mereka.
Kereta ringan
adalah pengembangan modern (dan penggunaan) dari trem, dengan berdedikasi dari
arah tidak dibagi dengan lalu lintas lainnya, dengan akses bebas dan kecepatan
meningkat. Jalur kereta api ringan, sehingga, pada dasarnya digunakan dalam
angkutan antar kota.
Trem merupakan
kereta yang memiliki rel khusus di dalam kota. Trem yang berselang waktu 5-10
menit berangkat, bisa merupakan solusi untuk kemacetan. Rangkaian trem umumnya
satu set (terdiri atas dua kereta) agar tidak terlalu panjang. Disebut Light
Rail karena memakai kereta ringan sekitar 20 ton seperti bus, tidak seberat
kereta api yang 40 ton. Letak rel berbaur dengan lalu-lintas kota, atau
terpisah seperti bus-way, bahkan bisa pula layang (elevated) atau sub-way,
hanya untuk sebagian lintasan saja.
Trem atau
lengkapnya Trem Kota merupakan alternatif dalam menanggulangi kemacetan kota.
Kendaraan ini biasanya hanya terdiri atas satu set (dua gerbong), karena harus
menyesuaikan dengan keadaan lingkungan jalan kota yang tidak boleh terlalu
panjang, karena berbaur dengan lalu lintas kota lainnya. Namun bisa saja dua
set atau 4 kereta (HRT - Heavy Rail Transit - satu set adalah 4 kereta). Berbagai keunggulan LRT adalah:
Ø Dengan kendaraan ringan dan dapat dibuat oleh
parik karoseri bus
Ø Dapat berbaur dengan lalu-lintas kota
Ø Dapat berbelok dengan radius kecil atau tajam
(sekitar 15 meter, sehingga dapat menyelusuri bangunan tua pusat kota,
sedangkan HRT minimum dengan radius 150 meter)
Ø Dapat naik dengan elevasi hingga 12%,
sedangkan HRT maximum
1%. Oleh sebab itu stasiun LRT sering berada di atas jembatan layang.
Ø Biaya pembangunan dan operasi sangat murah
dibandingkan dengan HRT
Ø Tipe 1: Berbaur dengan lalu-lintas kota dan
panjang satu set (2 kereta);
Tipe 2: Dengan berbagai lintasan (surface, elevated,
dan sub-way) dan panjang dua set (4 kereta);
Tipe 3: Seperti HRT dengan
lintasan khusus terpisah berikut sinyalnya, dan panjang 2 set hingga 4 set
(bisa 4 hingga 8 kereta).
Ø Namun LRT mampu mengangkut 80.000 penumpang
per jam, bandingkan dengan HRT 140.000 penumpang per jam, monorel 40,000
penumpang per jam, sedangkan busway hanya 25.000 penumpang per jam.
Mikrokontroler adalah sebuah chip yang
berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan umunya dapat menyimpan
program didalamnya. Mikrokontroler umumnya terdiri dari CPU (Central Processing
Unit), memori, I/O tertentu dan unit pendukung seperti Analog-to-Digital
Converter (ADC) yang sudah terintegrasi di dalamnya.
Kelebihan utama dari mikrokontroler ialah
tersedianya RAM dan peralatan I/O pendukung sehingga ukuran board
mikrokontroler menjadi sangat ringkas. Mikrokontroler MCS51 ialah mikrokomputer
CMOS 8 bit dengan 4 KB Flash PEROM (Programmable and Erasable Only Memory) yang
dapat dihapus dan ditulisi sebanyak 1000 kali. Mikrokontroler ini diproduksi
dengan menggunakan teknologi high density non-volatile memory. Flash PEROM
on-chip tersebut memungkinkan memori program untuk diprogram ulang dalam sistem
(in-system programming) atau dengan menggunakan programmer non-volatile memory
konvensional. Kombinasi CPU 8 bit serba guna dan Flash PEROM, menjadikan
mikrokontroler MCS51 menjadi microcomputer handal yang fleksibel.
Arsitektur perangkat keras mikrokontroler MCS51
mempunyai 40 kaki, 32 kaki digunakan untuk keperluan 4 buah port pararel. 1
port terdiri dari 8 kaki yang dapat di hubungkan untuk interfacing ke pararel
device, seperti ADC, sensor dan sebagainya, atau dapat juga digunakan secara
sendiri setiap bitnya untuk interfacing single bit septerti switch, LED, dan
lain – lain.
Karakteristik lainya dari mikrokontroler MCS51
sebagai berikut :
Ø Low-power
Ø 32 jalur masukan/keluaran yang dapat diprogram*
Ø Dua timer counter 16 bit
Ø RAM 128 byte
Ø Lima interrupt
Tidak seperti sistem komputer, yang mampu
menangani berbagai macam program aplikasi (misalnya pengolah kata, pengolah
angkadan lain sebagainya), mikrokontroler hanya bisa digunakan untuk suatu
aplikasi tertentu saja (hanya satu program saja yang bisa disimpan). Perbedaan lainnya
terletak pada perbandingan RAM dan ROM. Pada sistem komputer perbandingan RAM
dan ROM-nya besar, artinya program-program pengguna disimpan dalam ruang RAM
yang relatif besar, sedangkan rutin-rutin antarmuka perangkat keras disimpan
dalam ruang ROM yang kecil. Sedangkan pada Mikrokontroler, perbandingan ROM dan
RAM-nya yang besar, artinya program kontrol disimpan dalam ROM (bisa Masked ROM
atau Flash PEROM) yang ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan
sebagai tempat penyimpan sementara, termasuk register-register yang digunakan
pada mikrokontroler yang bersangkutan.
Kelebihan Sistem Dengan
Mikrokontroler
Penggerak pada mikrokontoler menggunakan bahasa
pemograman assembly dengan berpatokan pada kaidah digital dasar sehingga
pengoperasian sistem menjadi sangat mudah dikerjakan sesuai dengan logika
sistem (bahasa assembly ini mudah dimengerti karena menggunakan bahasa assembly
aplikasi dimana parameter input dan output langsung bisa diakses tanpa
menggunakan banyak perintah). Desain bahasa assembly ini tidak menggunakan
begitu banyak syarat penulisan bahasa pemrograman seperti huruf besar dan huruf
kecil untuk bahasa assembly tetap diwajarkan.
Mikrokontroler tersusun dalam satu chip dimana prosesor, memori, dan I/O
terintegrasi menjadi satu kesatuan kontrol sistem sehingga mikrokontroler dapat
dikatakan sebagai komputer mini yang dapat bekerja secara inovatif sesuai
dengan kebutuhan sistem.
Sistem running bersifat berdiri sendiri tanpa
tergantung dengan komputer sedangkan parameter komputer hanya digunakan untuk
download perintah instruksi atau program. Langkah-langkah untuk download
komputer dengan mikrokontroler sangat mudah digunakan karena tidak menggunakan
banyak perintah.
F.
Kerangka Konsep Berpikir
BAB III
PERENCANAAN PEMBUATAN PROYEK
Stasiun yang akan dibuat masih dalam bentuk maket.
Bangunan akan terdiri dari sebuah stasiun yang dilengkapi keamanan serta
sensor yang akan memberi peringatan bagi pengendara tram yang akan melewati atau kembali ke jalan raya.
Maket : Komponen Elektronik:
1.
Karton putih 1.
Mikrokontroller
2.
Triplek 2.
Motor Servo
3.
Lem 3.
Led, Resistor dan sensor ultrasonik
4.
Lakban hitam 4. Kabel, Timah dan Solder
5.
Rel
6.
Miniatur aksesoris
Gambaran proses rancangan maket |
Gambaran contoh stasiun pemberhentian tram yang sudah ada yaitu di Zurich |
1.
Tram akan memasuki lokasi pemberhentian.
2. Ketika tram memasuki stasiun, sensor
ultrasonik akan membaca tram dan menutup . Palang pintu untuk memberi indikator
bahwa ada tram.
3. Setelah selesai melakukan pemberhentian
sensor 2 akan membaca dan memberikan lampu tanda peringatan bagi pengendara yang melintas.
BAB IV
ANALISIS DATA PROYEK
1.
Maket
Ø
Luas lahan = 15 x 30 cm
Ø
Luas bangunan =
5x30 cm
Ø
Panjang bangunan =
30 cm
Ø
Lebar bangunan =
5 - 10 cm
Ø
Tinggi bangunan = 3 - 5 cm
2.
Bahan
Ø
Alas
triplek lebar 15 x 30 cm, ketebalan 2 mm
Ø
Karton putih tebal 2 mm
Ø
Lem
G
Ø
Palang besi
Ø
Lakban hitam dan kuning
Ø
Servo
motor
Ø
Cat
plastick (spray)
Ø
Rel
3.
Kelistrikan
Ø Mikrokontroller atmega 328
Ø Resistor
220 ohm
Ø Lampu
2 volt
Ø Sensor
ultrasonik
SR04
Ø Kabel
connector
a. Kelebihan
-
Proyek ini memiliki kelebihan pada sektor keamanan
dan pencegahan terhadap kelalaian pengendara melalui pemberian sinyal merah dan hijau sebagai
indikator.
-
Meningkatkan kepercayaan masyarakat akan nyaman dan
aman menggunakan transportasi massal.
b. Kelemahan
-
Kurangnya tingkat keamanan pada sektor kelistrikan karena ditempatkan
di tempat terbuka.
//echo 5
//trig 6
//led 13
//servo 9
#include<Servo.h>
Servo myservo;
intpos=0;
intterima=5;
intpancar=6;
int x;
void setup() {
Serial.begin(9600);
myservo.attach(9);
pinMode(terima,INPUT);
pinMode(pancar,OUTPUT);
pinMode(13,OUTPUT);
}
void servo(){ //buatcek servo
for(pos==0;pos<=90;pos+=1){
myservo.write(pos);
delay(5000);
}
myservo.write(pos);
delay(5000);
}
}
void sensor(){
digitalWrite(pancar,LOW);
delayMicroseconds(2);
digitalWrite(pancar,HIGH);
delayMicroseconds(10);
digitalWrite(pancar,LOW);
x=pulseIn(terima,HIGH);
x=x/58;
Serial.println(x);
delay(50);
}
void loop() { // pengulangan program
sensor();
if (x<=2){
pos=90;
myservo.write(pos);
digitalWrite(13,HIGH); // lampumenyalasaat
servo aktiv
delay(500); // tahan 1 detik
}
else {
pos=0;
myservo.write(pos);
digitalWrite(13,LOW); //
lampumatisaat servo nonaktiv
}
}
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Stasiun pemberhentian Tram dapat meningkatkan
sektor keamanan dan pencegahan terhadap kelalaian pengendara melalui pemberian sinyal merah dan hijau sebagai indicator sehingga dapat menguraji jumlah kecelakaan lalu lintas. Selain
itu, dengan tampilannya yang unik dan nyaman sekaligus menggunakan teknologi canggih
yang cukup dapat membuat penumpang merasa lebih aman jika ingin menaiki Tram.
B. Kesan dan Saran
Kesan
Dengan adanya kerja
kelompok dalam pembuatan maket sekaligus makalah mengenai stasiun pemberhentian
Tram ini, kami belajar untuk saling menghargai pendapat orang lain dan menambah
keakraban sekaligus pengetahuan di bidang teknologi transportasi.
Saran
Untuk perkembangan
ke depannya di harapkan pembuatan maket ini tidak hanya untuk nilai 3 mata pelajaran,
melainkan dapat pula di tambah. Misalnya dengan salah satu pembelajaran mata pelajaran
ciri khas program. Hal ini tentunya akan lebih menantang para siswa sekaligus dapat
meminimalisir waktu yang ada sehingga para siswa dapat lebih fokus pada ujian akhir.
DAFTAR PUSTAKA
Bagus. Nilai 95
BalasHapus